Rabu, 09 Januari 2013

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI


Cobalah nanya anak muda, apa kegiatan yang paling saking disenangi sekarang ini ? "Nge-warnet" atau "chatting !" Inilah jawaban yang bikin sekaligus menunjukkan fakta betapa menjamurnya warung-warung internet sekarang di berbagai pelosok hanya dengan Rp3000 per jam.
Ngeliat di satu sisi, keterampilan generasi muda dalam menggunakan peralatan elektronika udah  makin meningkat, sehingga makin luas pula akses informasinya, meski di balik itu ada juga yang menggunakannya semata-mata untuk kesenangan.
Sekarang, hampir tiap anak muda punya dan ngerti alamat e-mail, dan ini merupakan gengsi tersendiri yang melekat dalam kegiatan dan pembicaraan mereka sehari-hari. "Jangan lupa, ya, kirim e-mail," demikianlah kalimat yang sering dilontarkan sesama mereka ketika ketemu di kampus atau dimana saja. Inilah ciri anak muda atau anak globalisasi yang dinamis dan energik.
Apa pun alasan di balik kesenangan anak-anak muda sekarang ini ber internet ria dengan berbagai kepentingannya, inilah salah satu bagian proses globalisasi dengan kemajuan teknologi informasinya.
Menurut pakar pendidikan Dr Mochtar Buchori, globalisasi bukanlah proses searah tapi dua arah sekaligus melokalnya nilai-nilai atau hal-hal yang datang dari luar.
Ambil contoh, "rap music" yang kemaren-kemaren hanya disukai anak-anak muda kulit hitam di AS kini udah menjadi kesukaan anak-anak muda di Jakarta dan kota-kota besar. Kalo makan di restoran Mc Donald ama KFC kini lebih enak dan lebih bergengsi dibanding di restoran Padang ama ayam Suharti.
Sekarang ini juga ada kecenderungan baru di kalangan masyarakat, pengen nonton di bioskop sambil makan popcorn ama minum Cocacola, padahal ini tau adalah gaya orang Amerika. Ini bukti proses lokalisasi dari kebiasaan-kebiasaan di AS yang menjelma menjadi kebiasaan masyarakat di Jakarta dan daerah lain.
Cuman masalahnya apakah kita mau terseret atau memanfaatkan kemajuan teknologi di era informasi ini?
Gimana pun juga, momentum perkembangan teknologi informatika audio visual yang ada dewasa ini, perlu dimanfaatkan justru untuk mengemas informasi kebudayaan daerah.
Sekarang ini, menurut sejumlah pakar komunikasi, terjadi kesenjangan di tengah arus perkembangan teknologi dan sistem informasi dan komunikasi yang secara mencolok cuman dikuasai negara-negara maju sehingga negara berkembang menjadi kewalahan.
Limpahan informasi serta nilai-nilai asing untuk tayangan TV saja, misalnya kini telah merasuk dan mewarnai kehidupan sehari-hari keluarga di negeri ini.
Seblom nya seorang ibu rumahtangga mengaku kegiatannya sehari-hari tiada hari tanpa telenovela. Seorang mahasiswa mengatakan, tak ada hari tanpa chatting, sementara anak-anak kecil mengatakan, tiada hari tanpa playstation.
Apa akibatnya? Jawabannya sudah dirasakan sendiri oleh negara maju seperti AS, yakni hilangnya kehangatan hubungan keluarga, pertemanan, sehingga memaksa AS menerapkan program seminggu tanpa TV.
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dewasa ini yang sangat cepat, maka mau tidak mau upaya untuk mempertahankan budaya sebagai warisan, tidak bisa lagi hanya bergantung pada proses alam tapi harus dilakukan secara sadar.

No
Kosa Kata Yang Salah
Kosa Kata Yang Benar
1
Bikin
Buat*
2
Gak, Enggak
Tidak*
3
Kemaren
Kemarin*
4
Udah
Sudah*
5
Saking
Sangat*
6
makin
semakin
7
Ama
Sama*
8
Seblom
Sebelum*
9
Cuman
Hanya*
10
Bareng
Bersama
11
Tiap
Setiap*
12
Pengen, Pingin
Ingin*
13
Ketemu
Bertemu*
14
Tapi
Tetapi*
15
Gimana
Bagaimana*
16
Kalo
Kalau*
17
Tau
Tahu*
18
Ngerti
Mengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar