Cobalah nanya
anak muda, apa kegiatan yang paling saking
disenangi sekarang ini ? "Nge-warnet" atau "chatting !"
Inilah jawaban yang bikin sekaligus menunjukkan fakta betapa
menjamurnya warung-warung internet sekarang di berbagai pelosok hanya dengan
Rp3000 per jam.
Ngeliat di satu sisi, keterampilan generasi muda dalam menggunakan
peralatan elektronika udah makin
meningkat, sehingga makin luas pula akses
informasinya, meski di balik itu ada juga yang menggunakannya semata-mata untuk
kesenangan.
Sekarang, hampir tiap anak muda punya dan ngerti
alamat e-mail, dan ini merupakan gengsi tersendiri yang melekat dalam kegiatan
dan pembicaraan mereka sehari-hari. "Jangan lupa, ya, kirim e-mail,"
demikianlah kalimat yang sering dilontarkan sesama mereka ketika ketemu
di kampus atau dimana saja. Inilah ciri anak muda atau anak globalisasi yang
dinamis dan energik.
Apa pun alasan di balik kesenangan anak-anak muda
sekarang ini ber internet ria dengan berbagai kepentingannya, inilah salah satu
bagian proses globalisasi dengan kemajuan teknologi informasinya.
Menurut pakar pendidikan Dr Mochtar Buchori,
globalisasi bukanlah proses searah tapi dua
arah sekaligus melokalnya nilai-nilai atau hal-hal yang datang dari luar.
Ambil contoh, "rap music" yang kemaren-kemaren hanya disukai anak-anak muda kulit
hitam di AS kini udah menjadi
kesukaan anak-anak muda di Jakarta dan kota-kota besar. Kalo makan di restoran Mc Donald ama KFC kini lebih
enak dan lebih bergengsi dibanding di restoran Padang ama ayam Suharti.
Sekarang ini juga ada kecenderungan baru di kalangan
masyarakat, pengen nonton
di bioskop sambil makan popcorn ama minum Cocacola, padahal ini tau
adalah gaya orang Amerika. Ini bukti proses lokalisasi dari kebiasaan-kebiasaan
di AS yang menjelma menjadi kebiasaan masyarakat di Jakarta dan daerah lain.
Cuman masalahnya apakah kita mau terseret atau memanfaatkan kemajuan
teknologi di era informasi ini?
Gimana pun juga, momentum perkembangan teknologi informatika audio visual
yang ada dewasa ini, perlu dimanfaatkan justru untuk mengemas informasi
kebudayaan daerah.
Sekarang ini, menurut sejumlah pakar komunikasi,
terjadi kesenjangan di tengah arus perkembangan teknologi dan sistem informasi
dan komunikasi yang secara mencolok cuman dikuasai
negara-negara maju sehingga negara berkembang menjadi kewalahan.
Limpahan informasi serta nilai-nilai asing untuk
tayangan TV saja, misalnya kini telah merasuk dan mewarnai kehidupan
sehari-hari keluarga di negeri ini.
Seblom nya seorang ibu rumahtangga mengaku
kegiatannya sehari-hari tiada hari tanpa telenovela. Seorang mahasiswa
mengatakan, tak ada hari tanpa chatting, sementara anak-anak kecil mengatakan,
tiada hari tanpa playstation.
Apa akibatnya? Jawabannya sudah dirasakan sendiri
oleh negara maju seperti AS, yakni hilangnya kehangatan hubungan keluarga,
pertemanan, sehingga memaksa AS menerapkan program seminggu tanpa TV.
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dewasa ini
yang sangat cepat, maka mau tidak mau upaya untuk mempertahankan budaya sebagai
warisan, tidak bisa lagi hanya bergantung pada proses alam tapi harus dilakukan secara sadar.
No
|
Kosa Kata Yang Salah
|
Kosa Kata Yang Benar
|
1
|
Bikin
|
Buat*
|
2
|
Gak,
Enggak
|
Tidak*
|
3
|
Kemaren
|
Kemarin*
|
4
|
Udah
|
Sudah*
|
5
|
Saking
|
Sangat*
|
6
|
makin
|
semakin
|
7
|
Ama
|
Sama*
|
8
|
Seblom
|
Sebelum*
|
9
|
Cuman
|
Hanya*
|
10
|
Bareng
|
Bersama
|
11
|
Tiap
|
Setiap*
|
12
|
Pengen,
Pingin
|
Ingin*
|
13
|
Ketemu
|
Bertemu*
|
14
|
Tapi
|
Tetapi*
|
15
|
Gimana
|
Bagaimana*
|
16
|
Kalo
|
Kalau*
|
17
|
Tau
|
Tahu*
|
18
|
Ngerti
|
Mengerti
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar