Pengertian Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Pengertian Penalaran Induktif
dan Deduktif
Pengertian
Penalaran Induktif :
Menurut Tim
Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga
pengertian, diantaranya :
1. Cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Sedangkan
menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran induktif adalah
cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat
khusus.
Lalu menurut
Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses
berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan
tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik
suatu kesimpulan.
Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.
Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.
Aspek dari
penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam
Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi
menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.
• Analogi
adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat
juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan
berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu
kesimpulan.
•
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian
besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan
rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta,
contoh, data statistik, dan lain-lain.
Macam – macam generalisasi :
Generalisasi
sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki.
Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
Generalisasi
tidak sempurana
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Pengertian Penalaran
Deduktif:
Menurut
Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) Penalaran deduktif adalah cara
menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses
penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut
dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang
kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan
adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif
sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
b. Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Inferensi
Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan
pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan.
Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari
jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan
kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis
data.
Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang
dihubung-hubungkan unuk membuktikan adanya sesbuatu. Evidensi merupakan hasil
pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena.
Evidensi sering juga disebut bukti empiris.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar